"Dilema seorang bintang besar dalam kehidupan berakting"
Menjadi artis besar dan berakting di depan kamera itu tidaklah mudah, upaya untuk selalu berakting totalitas selalu menjadi faktor utama seorang bintang besar bisa bersinar karena penampilannya. Tapi, bukan berarti melakoni sebuah peran itu tanpa sebuah beban. Karena berakting adalah berperan menjadi orang lain. Kebiasaan dan gaya hidup yang bertolak belakang, serta sifat yang bertolak belakang dengan diri kita sendiri akan menyebabkan depresi berkepanjangan. Meskipun dunia akting bukanlah hal baru lagi, berbagai peran sudah dilakoni. Mungkin bisa jadi jika seorang aktor/artis dimintai peran yang tidak disukainya, tetapi terpaksa menjalaninya. Mungkin ini yang dirasakan oleh Maria Enders (Juliette Binoche), seorang artis senior yang sudah berumur 40 Tahun menjejali dunia akting dan kehidupan seorang superstar.
Bersama asistennya Valentine (Kristen Stewart), Maria sudah mencicipi asam garam dunia akting. Beberapa film besar sudah ia bintangi, bahkan ia telah mendapatkan beberapa penghargaan bergengsi dari bakatnya selama ini. Apalagi satu hal yang bisa membanggakan di dunia perfilman adalah akting luar biasanya 20 Tahun yang lalu sebagai Sigrid. Peran seorang gadis muda yang menjalin cinta bersama wanita tua bernama Helena. Tapi, siapa sangka film itu di buat sekuelnya, bahkan Maria harus berperan sebagai Helena. Peran yang sangat sulit untuk ia lakoni.
Tak dipungkiri bahwa ini adalah bagian cerita seorang wanita yang tenar dengan kesuksesan perannya yang tak pernah pudar dimakan usia. Meski sudah menjalani karirnya selama bertahun-tahun tapi kegemilangannya tak bisa dilupakan oleh sebagian besar orang. Ini mungkin menjadi sebuah contoh besar untuk semua bintang besar yang telah menjalani karir panjangnya.
Mungkin inti point Olivier Assayas disini adalah pengenalana seorang wanita paruh baya dengan segala kerapuhannya. Karakterisasi yang unik tapi mungkin apa yang dialami Maria ini bisa juga dialami oleh artis lainnya. Itulah akting, memerankan sebuah tokoh dengan kerumitan dan sifat yang harus dilakoni secara perfeksionis adalah sebuah perkara yang tak mudah. Merubah diri kita menjadi diri orang lain, apalagi peran tersebut dapat mempengaruhi psikis kita.
Berakting itu rumit, bukan tentang kamu menghafal dialog perdialog, dan juga bukan tentang bagaimana kamu tampil maksimal didepan layar. Tetapi kamu juga dituntut untuk memperdalam dan juga menghayati sebuah tokoh, merubah total siapa dirimu. Memaksa kamu untuk menyukai peran itu suka tidak suka.
Disini kita akan melihat duet solid antara Juliette Binoche dan Kristen Stewart. Saya suka bagaimana hubungan mereka terjalin dengan sebuah konsep, yang satu mendukung yang lainnya. Maksudnya adalah konflik utama tidak datang dari mereka berdua, melainkan satu sama lain saling mendukung peran sehingga tercipta harmonisasi yang terasa segar.
Apalagi Assayas menghubungkan sebuah ketenangan yang digambarkan dari objek pegunungan Alpen yang indah yang sebetulnya menggoyangkannya ke sebuah rasa takut, kerapuhan, dan kebingungan sebuah karakter. Dan Mencampur adukkannya menjadi satu.
Overall, Clouds of Sils Maria adalah studi karakter seorang wanita paruh baya dengan masa kejayaan dan ketenaran seorang artis dengan dilema aktingnya. Ia tampil indah dengan segala bentuk keindahan pegunungan dan sinematografi yang tenang, tapi membawamu ikut menerjemahkan sosok Maria yang harus mengambil peran yang tak disukainya. Mungkin cukup manis dan mengesankan, walau sedikit aneh untuk penonton awam, tapi kita akan mengerti sendiri apa yang menjadi masalah yang dihadapi Maria.
Mungkin inti point Olivier Assayas disini adalah pengenalana seorang wanita paruh baya dengan segala kerapuhannya. Karakterisasi yang unik tapi mungkin apa yang dialami Maria ini bisa juga dialami oleh artis lainnya. Itulah akting, memerankan sebuah tokoh dengan kerumitan dan sifat yang harus dilakoni secara perfeksionis adalah sebuah perkara yang tak mudah. Merubah diri kita menjadi diri orang lain, apalagi peran tersebut dapat mempengaruhi psikis kita.
Berakting itu rumit, bukan tentang kamu menghafal dialog perdialog, dan juga bukan tentang bagaimana kamu tampil maksimal didepan layar. Tetapi kamu juga dituntut untuk memperdalam dan juga menghayati sebuah tokoh, merubah total siapa dirimu. Memaksa kamu untuk menyukai peran itu suka tidak suka.
Disini kita akan melihat duet solid antara Juliette Binoche dan Kristen Stewart. Saya suka bagaimana hubungan mereka terjalin dengan sebuah konsep, yang satu mendukung yang lainnya. Maksudnya adalah konflik utama tidak datang dari mereka berdua, melainkan satu sama lain saling mendukung peran sehingga tercipta harmonisasi yang terasa segar.
Apalagi Assayas menghubungkan sebuah ketenangan yang digambarkan dari objek pegunungan Alpen yang indah yang sebetulnya menggoyangkannya ke sebuah rasa takut, kerapuhan, dan kebingungan sebuah karakter. Dan Mencampur adukkannya menjadi satu.
Overall, Clouds of Sils Maria adalah studi karakter seorang wanita paruh baya dengan masa kejayaan dan ketenaran seorang artis dengan dilema aktingnya. Ia tampil indah dengan segala bentuk keindahan pegunungan dan sinematografi yang tenang, tapi membawamu ikut menerjemahkan sosok Maria yang harus mengambil peran yang tak disukainya. Mungkin cukup manis dan mengesankan, walau sedikit aneh untuk penonton awam, tapi kita akan mengerti sendiri apa yang menjadi masalah yang dihadapi Maria.
0 comments:
Post a Comment