"Ambisi besar akan hausnya kekuasaan membuatmu menghalalkan segala cara. Dan akhirnya membuatmu gila."
SINOPSIS:
Shakespare?
Saya nggak kenal shakespeare atau semacamnya? Tapi, kali ini Saya akan
membahas soal film yang di adaptasi dari karya Shakespeare yang
melegenda itu.
Terjadi
sebuah sabotase kepemimpinan raja dataran Skotlandia oleh seorang
ksatria yang sebetulnya sangat dipercaya oleh rajanya sendiri dalam
setiap perang karena dia hebat. Ksatria itu bernama Macbeth (Michael
Fassbander, broo...! Uyeaah...). Setelah perang dimenangkan olehnya ia
didatangi oleh sekelompok wanita-wanita aneh yang dijuluki penyihir atau
peramal atau apalah (entah ini kok mereka tiba-tiba nongol di lokasi
perang?? Ambigu banget...). Mereka mengatakan pada si Macbeth tersebut
dimasa depan ia bakal menjadi pemimpin kerajaan alias menjadi raja...
Wapahhh!!? dan si Bender ehhh, maksud Saya si Macbeth merasa sedikit mempercayai kata-kata penyihir itu.
Yah...bener...
mulailah otak jahat Macbeth muncul... Demi ambisi dan kepercayaannya
pada mulut si penyihir. Ia mulai melakukan kejahatan pada rajanya
sendiri, yaitu berencana membunuh si raja dan menggantikan perannya
menduduki singgasana.
Bersama
istrinya yang sama jahatnya (Marrion Cotillard), mendukung sepenuhnya
dan malah membujuk-bujuk supaya si suami berani melakukan pembunuhan
itu.
Cerita memang udah lama banget.. udah berabad-abad lampau. Bahkan sebelum Albert Einstein ada.. Wkwkwk... (Apa hubungannya? dafuq..)
Jika kamu penyuka film kerajaan-kerajaan mungkin lumayan cocok buat kamu, karena dari segi visual udah lumayan manteb lah... karena ia bisa mengambil sudut demi sudut alam Skotlandia...
Tapi, jika kamu bukan penyuka film yang kebanyakan dialognya berisi puisi bla, bla bla, ala drama panggung... Silahkan saja...
Tapi, jika kamu berharap adegan baku hantam ala pedang-pedangan atau kalau kamu pernah menonton Game of Thrones, jangan harap deh... ceritanya buat Saya sih lumayan, tapi untuk dialog-dialog ngejelimet di film ini Saya rasa Saya dah nyerah dengan otak Saya...
Film ini antara susah dan mudah untuk ditonton...
Susahnya itu gaya bahasa film ini.. Kecuali kamu pecinta sastra-sastra lama, atau juga kamu itu anak Sastrawan... Kalo ga ngerti puisi nyerah aja deh...
Mudahnya itu ceritanya ga terlalu rumit.. kalau kamu sanggup mengabaikan gaya bahasanya dan fokus sama kegilaan si Macbeth sebagai raja baru. Silahkan aja, karena akting si Fassy ini ga usah diraguin lagi, apalagi ada si nyonya menyebalkan Marion Cottilard yang juga udah banyak ngebantu meramaikan suasana.
OVERALL, Saya ga terlalu-terlalu yakin ngasih nih film score yang besar, terlebih karena kurang nyamannya Saya nonton film ini sampai habis. Rasa frustasi Saya makin besar dengan gaya bicara dan bahasa film ini (ga! ga! ga kuat!).
REVIEW:
Bisa kita lihat ambisi besar akan membuat orang menghalalkan segala cara...
Dari perubahan besar seorang ksatria panutan dan terpercaya bisa berubah menjadi iblis kejam...
Demi ambisi kekuasaan dan juga bisikan bisikan maut.
Lihat
saja apa yang terjadi setelah Macbeth menduduki posisi raja, bukanlah
kebahagiaan dan kegembiraan. Malah yang terjadi parno terhadap keadaan,
seolah-olah jalan yang diambilnya itu salah, setiap orang yang ia tatap
seperti mengetahui apa yang telah ia lakukan. Padahal semua itu hanya
rasa takut berlebihan. Bahkan kekejaman sang raja baru ini semakin
berlanjut.
Cerita memang udah lama banget.. udah berabad-abad lampau. Bahkan sebelum Albert Einstein ada.. Wkwkwk... (Apa hubungannya? dafuq..)
Jika kamu penyuka film kerajaan-kerajaan mungkin lumayan cocok buat kamu, karena dari segi visual udah lumayan manteb lah... karena ia bisa mengambil sudut demi sudut alam Skotlandia...
Tapi, jika kamu bukan penyuka film yang kebanyakan dialognya berisi puisi bla, bla bla, ala drama panggung... Silahkan saja...
Tapi, jika kamu berharap adegan baku hantam ala pedang-pedangan atau kalau kamu pernah menonton Game of Thrones, jangan harap deh... ceritanya buat Saya sih lumayan, tapi untuk dialog-dialog ngejelimet di film ini Saya rasa Saya dah nyerah dengan otak Saya...
Film ini antara susah dan mudah untuk ditonton...
Susahnya itu gaya bahasa film ini.. Kecuali kamu pecinta sastra-sastra lama, atau juga kamu itu anak Sastrawan... Kalo ga ngerti puisi nyerah aja deh...
Mudahnya itu ceritanya ga terlalu rumit.. kalau kamu sanggup mengabaikan gaya bahasanya dan fokus sama kegilaan si Macbeth sebagai raja baru. Silahkan aja, karena akting si Fassy ini ga usah diraguin lagi, apalagi ada si nyonya menyebalkan Marion Cottilard yang juga udah banyak ngebantu meramaikan suasana.
OVERALL, Saya ga terlalu-terlalu yakin ngasih nih film score yang besar, terlebih karena kurang nyamannya Saya nonton film ini sampai habis. Rasa frustasi Saya makin besar dengan gaya bicara dan bahasa film ini (ga! ga! ga kuat!).
0 comments:
Post a Comment