SINOPSIS:"Tindakan bodohmu akan menghancurkanmu, perkataan jahatmu akan membunuhmu."
Hyeon-sook (Hie-ae Kim) adalah janda yang hidup bersama dua anak perempuannya Man-ji (Ah-sung Ko) dan Cheon-Ji (Hyang-gi Kim). Setelah suaminya meninggal 9 tahun lamanya Hyeon-sook lah satu-satunya tulang punggung yang mengurus kehidupan dan sekolah kedua anaknya itu. Cheon-Ji dan Man-Ji adalah kakak beradik dengan sifat yang bertolak belakang. Cheon-Ji adalah gadis yang pendiam yang bahkan hampir tak punya seorangpun teman disekolahya tapi ia memiliki sifat yang baik dan tak banyak tingkah, baik kepada ibu maupun kakaknya, sedangkan kakaknya memiliki sifat dingin, cuek dan menjengkelkan yang selalu membuat susah ibunya.
Hingga hari dimana Cheon-Ji meninggal bunuh diri tanpa meninggalkan pesan apapun telah membuat duka bagi ibu dan kakaknya. Demi menghilangkan duka kesedihan, mereka berdua pindah ke tempat tinggal baru di sebuah apartement murah. Dan tak menyangka Man-ji melihat salah satu teman sekelas Choen-ji, Hwa-yeon (Yoo-Jeong Kim) yang ternyata tinggal di apartemen yang sama. Demi mengetahui latar belakang kehidupan adiknya di sekolah ia menemui Hwa-yeon yang akhirnya menemukan titik kebenaran tentang alasan adiknya melakukan bunuh diri.
Kepergian karena kematian seseorang yang sangat disayangi kadang akan membuat luka teramat dalam bagi orang terdekat apalagi ia merupakan satu bagian dari sebuah keluarga yang utuh. Ditambah dibalik senyumnya selama ini ternyata ia menyimpan begitu banyak kepedihan yang ditinggalkan dalam hidupnya yang tak pernah diketahui siapapun. Itulah sedikit gambaran apa yang ingin disampaikan oleh film korea yang berjudul Thread of Lies aka U-a-han geo-jit-mal. Thread of Lies adalah drama keluarga yang akan menyampaikan begitu banyak pesan moral soal keluarga, kasih sayang, persahabatan dan bullying. Kenapa ada soal bullying? Iya karena dari hal inilah permasalahan film ini muncul.
Bullying disekolah seakan sebuah tradisi yang terus-menerus memberikan momok menakutkan bagi penderitanya. Dan bukan hal mustahil jika terus-menerus perbuatan itu dilakukan bisa memberi dampak negatif yang berujung kepada penderitaan secara psikologis. Dan itulah yang dirasakan oleh Choen-ji selama ini. Ia sama seperti karakter-karakter lain yang menjadi objek pelampiasan seseorang untuk kesenangan pribadi. Dan biasanya mereka adalah orang yang dijauhi dari lingkungan sosialnya karena sifatnya yang aneh dan pendiam.
Han Lee mencoba memperkenalkan sebuah hubungan keluarga yang sederhana, namun kemudian ia menggiring pada sebuah impact yang akhirnya membuat sebuah rasa kehilangan, rindu, dan kesedihan mendalam. Yang akhirnya memberikan rasa simpatik pada sebuah karakter yang notabene yang tidak menonjol dalam sosial kehidupannya. Ceritanya sendiri akan dibalut dengan kisah sederhana namun kita akan digiring satu-persatu pada kenyataan yang lebih pahit ketimbang apa yang terjadi tentang kematian Cheon-ji.
Dan akhirnya terbentuk jalinan cerita yang terhubung kian kompleks dan akan memberikanmu kejutan demi kejutan yang akan memberi efek penasaran seperti puzzle yang mulai terkumpul satu-persatu walau Han Lee sendiri tidak mencoba membuatnya menjadi drama gelap penuh misteri. Ia tetap mengikuti alur sederhananya, mencoba tetap mengimbangi dramanya namun tak terjebak dalam cerita yang terlalu melow. Dibalik itu semua ia akan tetap memberikan mutu konflik dramatis yang akan memberimu peluang mendapatkan emosi setiap karakter yang terselubung saat kita menyingkap misteri film ini satu persatu. Ia memang akan memuat konten berisi tangisan dan kesedihan, namun Han Lee bisa mengorganisir dengan baik setiap adegan dan menjadi tidak berlebihan dan akhirnya menjadi harmonisasi yang hangat, kelam, dan terasa pahit juga menyakitkan.
Selain dengan alur cerita yang cermat juga tidak kalah bagusnya di bagian para cast yang bermain seperti Hie-ae Kim yang mampu tampil sebagai seorang ibu yang rapuh dengan kesedihannya namun cukup tegar. Ah-sung Ko yang juga tampil baik sebagai gadis yang dingin namun juga memiliki rasa peduli dan sayang yang tinggi. Dan Woo-hee Chun mampu berperan sebagai gadis yang terlihat kejam namun tak sampai membencinya. Dan juga cast-cast yang mendukung pergerakkan cerita yang kadang bisa membuat kita begitu emosional dan juga kadang beberapa adegan yang mengundang tawa.
OVERALL, Thread of Lies adalah sebuah drama korea tentang keluarga dan persahabatan yang dicampur aduk menjadi satu dalam kesederhanaan cerita. Ia memang terasa sederhana namun gejolak cerita yang tabirnya dibuka satu-persatu menjadikannya puzzle cerita yang lebih kompleks, lebih tajam, emosional, dan akhirnya ia akan menjadi sebentuk kehangatan yang begitu pedih. Ia akan terus mengiringimu mengenalkan seorang karakter yang hilang di awal cerita namun terus memberimu pengetahuan tentang sosok bernama Choen-ji.
Bullying disekolah seakan sebuah tradisi yang terus-menerus memberikan momok menakutkan bagi penderitanya. Dan bukan hal mustahil jika terus-menerus perbuatan itu dilakukan bisa memberi dampak negatif yang berujung kepada penderitaan secara psikologis. Dan itulah yang dirasakan oleh Choen-ji selama ini. Ia sama seperti karakter-karakter lain yang menjadi objek pelampiasan seseorang untuk kesenangan pribadi. Dan biasanya mereka adalah orang yang dijauhi dari lingkungan sosialnya karena sifatnya yang aneh dan pendiam.
Han Lee mencoba memperkenalkan sebuah hubungan keluarga yang sederhana, namun kemudian ia menggiring pada sebuah impact yang akhirnya membuat sebuah rasa kehilangan, rindu, dan kesedihan mendalam. Yang akhirnya memberikan rasa simpatik pada sebuah karakter yang notabene yang tidak menonjol dalam sosial kehidupannya. Ceritanya sendiri akan dibalut dengan kisah sederhana namun kita akan digiring satu-persatu pada kenyataan yang lebih pahit ketimbang apa yang terjadi tentang kematian Cheon-ji.
Dan akhirnya terbentuk jalinan cerita yang terhubung kian kompleks dan akan memberikanmu kejutan demi kejutan yang akan memberi efek penasaran seperti puzzle yang mulai terkumpul satu-persatu walau Han Lee sendiri tidak mencoba membuatnya menjadi drama gelap penuh misteri. Ia tetap mengikuti alur sederhananya, mencoba tetap mengimbangi dramanya namun tak terjebak dalam cerita yang terlalu melow. Dibalik itu semua ia akan tetap memberikan mutu konflik dramatis yang akan memberimu peluang mendapatkan emosi setiap karakter yang terselubung saat kita menyingkap misteri film ini satu persatu. Ia memang akan memuat konten berisi tangisan dan kesedihan, namun Han Lee bisa mengorganisir dengan baik setiap adegan dan menjadi tidak berlebihan dan akhirnya menjadi harmonisasi yang hangat, kelam, dan terasa pahit juga menyakitkan.
Selain dengan alur cerita yang cermat juga tidak kalah bagusnya di bagian para cast yang bermain seperti Hie-ae Kim yang mampu tampil sebagai seorang ibu yang rapuh dengan kesedihannya namun cukup tegar. Ah-sung Ko yang juga tampil baik sebagai gadis yang dingin namun juga memiliki rasa peduli dan sayang yang tinggi. Dan Woo-hee Chun mampu berperan sebagai gadis yang terlihat kejam namun tak sampai membencinya. Dan juga cast-cast yang mendukung pergerakkan cerita yang kadang bisa membuat kita begitu emosional dan juga kadang beberapa adegan yang mengundang tawa.
OVERALL, Thread of Lies adalah sebuah drama korea tentang keluarga dan persahabatan yang dicampur aduk menjadi satu dalam kesederhanaan cerita. Ia memang terasa sederhana namun gejolak cerita yang tabirnya dibuka satu-persatu menjadikannya puzzle cerita yang lebih kompleks, lebih tajam, emosional, dan akhirnya ia akan menjadi sebentuk kehangatan yang begitu pedih. Ia akan terus mengiringimu mengenalkan seorang karakter yang hilang di awal cerita namun terus memberimu pengetahuan tentang sosok bernama Choen-ji.
|
0 comments:
Post a Comment