Tahun 2016 sudah dilewati, dan mungkin hampir semua film-film terbaik maupun terburuk telah kita saksikan. Sekarang pergantian tahun 2017 menjadi sebuah perhelatan paling ditunggu baik saya sendiri maupun para 'moviegoers' yang sudah siap mengantisipasi datangnya film-film di tahun ini. Nah, menurut Saya ada beberapa film rekomendasi yang sejak tahun kemarin sangat ditunggu-tunggu kehadirannya. Dengan banyaknya promosi dari teaser trailer dan poster menarik yang telah disuguhkan oleh sineas, saya sedikit kebingungan film apa yang sepatutnya benar-benar ditunggu. Karena hampir semuanya ingin saya tonton di Tahun 2017. Jadi, ketika berusaha memilah-milah sejumlah film, terpilihlah 7 buah film yang memang sangat dilarang buat saya pribadi untuk dilewatkan. Jadi, jika tidak termasuk dalam list, bukan berarti film tersebut tidak menarik dan di cap jelek. Karena semua film patut ditunggu dan untuk membuktikan bagus-jeleknya hanya dengan ditonton.
Saya adalah penggemar berat film-film yang disutradarai oleh Christoper Nolan. Otak dari trilogi Batman sebagai the best of superhero movie from DC and the best of crime movie ever. Termasuk film-film terakhirnya, Inception dan Interstellar, membuat sang sineas dipuji bak sutradara berotak jenius yang selalu menghadirkan film-film 'high level' pemutar otak, twisted and darkly. Dan Dunkirk bisa menjadi sebuah eksperimen baru yang menghadirkan tema WW2, mengenai sebuah tragedi perang terbesar bagi negara Prancis, dimana para tentara sekutu telah terkepung oleh tentara Nazi. Dan misi tersebut adalah melakukan penyelamatan besar-besaran pada tentara yang disandera sebanyak 340 ribu jiwa. Nah, hal yang paling bombastis saya rasakan adalah saat peluncuran trailer perdana Dunkirk yang hanya butuh 67 detik, sanggup memberi impact dan impresi luar biasa pada saya. Apalagi perilisan trailer terbarunya saat ini, memperlihatkan sinematis dan atmosfer gelap yang sangat-sangat meyakinkan, ketika para tentara yang berjalan di tengah-tengah kota sepi dengan selebaran kertas berterbangan. Wow, I can't wait for watching this movie... 😤
Planet of the Apes bukan saja sebuah franchise tersukses, tapi juga segi cerita dan efek CGI dalam film ini betul-betul digarap dengan sangat baik. Matt Reeves sadar bahwa ia tidak terpengaruh dan terlena dengan pemakaian efek CGI yang massive, menjadi sineas bodoh yang lupa dengan penggarapan cerita yang lebih solid. Cloverfield, Let Me In, dan Dawn of the Planet of the Apes adalah contoh konkrit bahwa ia termasuk sutradara cerdas. Bahwa memasukkan War For the Planet of The Apes sebagai film antisipasi 2017, karena pergolakan cerita para kera ini sepertinya tidak hanya tentang konflik perang para manusia dan kera di tengah post-apocalypse. Tapi, meyakinkan bahwa ada formula humanisme yang begitu dalam tentang kekejaman, pemberontakan, kelicikan, dan kebaikan. Dan disini akan melibatkan tokoh yang digadang-gadang bakal jadi karakter jahat, Woody Harrelson. Dimana konflik film ini akan melatarkbelakangi para tentara dengan para kera. Yang sepertinya mirip film Avatar garapan James Cameron. Berharap saja film ini tidak se-apes judulnya..
Ada nuansa yang benar-benar terasa berbeda dari kisah 'spin-off' X-Men ini. Betul-betul berbeda, ada nuansa yang terasa lebih kental drama ketimbang sebuah adegan penuh aksi yang melibatkan begitu banyak efek-efek CGI seperti pendahulunya. Ya, Logan kentara lebih mirip film-filmnya Coen Brothers. Apa yang bisa membuat Logan akan terasa lebih pahit ketimbang film-film X-Men yang lain, kita lihat saja pada trailernya yang lebih menunjukkan dunia yang ditinggali Logan aka Wolverine terasa lebih kelam, dramatis, kejam, dan porsi dramanya yang lebih menitik beratkan perjuangan Logan dan rekan lamanya, Professor Xavier yang semakin rapuh dan tak berdaya dalam menghadapi dunia paska hampir punahnya mutan di dunia. Bahkan wujud Wolverine di film ini lebih terlihat suffer dan mature. Sisi yang jauh berbeda yang biasa ia tunjukkan lebih bertaring dan selengek'an.
Coba tebak, apa yang membuat studio Marvel Universe rela me-reboot lagi karakter Spider-Man? ada banyak faktor yang menyebabkannya. Bayangkan tiga kali kostum laba-laba ini dipakai oleh dua aktor berbeda, "Tobey Maguire" dan "Andrew Garfield". dan sekarang Spider-Man lagi-lagi berganti aktor yang sekarang adalah Tom Holland, padahal penggarapan Spider-Man-nya Andrew Garfield belum mencapai trilogi loh. Yah penyebabnya banyak, pertama karena kegagalan si Andrew meraih simpati para fans, kedua storytelling yang sangat lemah dan ketiga villains yang kemenyek. Hal ini juga karena Marvel berusaha menyelipkan faktor-x, yaitu agar si Spidey bisa masuk ke dunia Avengers. Makannya, Spider-Man di reboot ulang, apalagi Spider-Man salah satunya ikonik terkuat milik Marvel, yang penggemarnya lebih banyak ketimbang superhero lain. Ini dikarenakan, Peter Parker sendiri adalah seorang teenager, pergi ke kampus, punya pujaan hati di sekolah, bully, dan semua kehidupan remaja pada umumnya yang membuat orang lebih mengenal dan dekat sosok manusia laba-laba ini. Makannya, berapa kalipun Spider-Man di reboot Marvel tetap percaya bahwa Spider-Man akan tetap hidup dalam diri siapapun dan aktor siapapun.
Saya mengakui bahwa saya dulu berharap bakal ada sequel John Wick 2 dan John Wick 3, dan ternyata yang mengharapkan ini bukan cuma saya saja, banyak juga yang se-antusias saya. Dan harapan ini syukurnya didengar oleh sutradara Chad Stahelski. Buat saya John Wick bagaikan sebuah harapan non-game action tentang seorang hitman IMBA bernama John Wick. Dengan pakaian necis dan rapi, dasi, kemeja, jas hitam, jam tangan bermerk, dan tentunya sebuah pistol ditangan, membuat seorang Keanu Reeves dengan cara elegan kembali menunjukkan dirinya sebagai salah satu aktor action terbaik yang dimiliki Hollywood, setelah sekian lama karirnya rampung semenjak perannya sebagai Neo di The Matrix dan Speed yang melambungkan namanya. Tentunya, berharap John Wick: Chapter 2 tetap menyajikan sequence aksi keren, dengan berbagai koreografer mendebarkan dan menegangkan jantung. Saya berharap itu...
Sama seperti Spider-Man dan Logan yang sama-sama mewakili film Marvel lainnya yang menjamur di 2017. Wonder Woman adalah salah satu film yang paling saya tunggu diantara film DC lainnya, bahkan Justice League sekalipun. Itu karena, Saya sebetulnya sudah sangat pesimistis dengan kelakuan DC yang sering gagal mengantisipasi film-film mereka ke layar lebar, memenuhi segi finansial mereka dengan melupakan penggarapan yang lebih berkualitas. Dan kamu tahulah siapa penggarap Justice League sekarang siapa. Makannya, sebetulnya ada sedikit harapan memenuhi ekspetasi saya pada Wonder Woman, apalagi sutradara film ini wanita loh, Patty Jenkins. Membuat saya sedikit yakin bahwa Wonder Woman tidak hanya ingin menunjukkan taring action dan kecantikan Gal Gadot saja, tapi berharap adanya segi feminisme dan setidaknya meyakinkan sosok wanita bahwa mereka juga sekuat dan setangguh pria. Salah satu karakter komik yang paling saya tunggu dijadikan film dan karakter wanita yang saya idolakan sejak di bangku SMA.
Sutradara M. Night Shyamalan adalah salah satu sutradara terkenal yang karirnya mulai meredup seiring ketidakmampuannya membuktikan film-film rilisannya berhasil dimata penonton baik dari segi keuntungan dan juga kritikan. Tapi, tidak salahnya berharap pada film yang sebetulnya masih 50-50 ini. Split garapannya ini cenderung pada sebuah thriller psycholigst. James McAvoy akan memerankan begitu banyak peran dalam satu akting. Maksudnya, adalah ia akan memiliki 23 kepribadian, bayangkan banyak sekali ya. Biasanya film-film serupa hanya memodali film dengan karakter berkepribadian 1 atau paling banyak 8. Ya, harapan bahwa M. Night Shyamalan masih belum kehilangan sentuhannya saat ia menghadirkan twist-twist cerdas dan memorable, The Sixth Sense dan Unbreakable. Kita nantikan saja. Sebuah film yang mungkin bisa mengangkat pamor dirinya atau kembali jatuh.
0 comments:
Post a Comment