Kita
takkan pernah lepas dari masalah kehidupan. Bahkan keinginan hampir
setiap manusia adalah bisa hidup bahagia dengan memiliki rumah dan
keluarga yang kita cintai. Bahkan keinginan kita akan terusik akibat
kekuatan besar yang dinamakan uang dan kekuasaan yang ingin
menghancurkan kebahagiaan itu. Mungkin inilah yang ingin disampaikan
oleh film bertema Leviathan ini.
Jika
kita menelusuri lebih jauh mungkin memang judul ini akan mengacu pada
monster raksasa yang tinggal di dalam laut. Dalam kitab injil dalam
kisah Nabi Ayub pun makhluk tersebut disebutkan sebagai jelmaan iblis
pembuat kerusakan. Saya sebenarnya tidak tahu sejarah tentang makhluk
ini bahkan Saya pun harus menelusuri kisah makhluk ini di google. Tapi,
singkat cerita katanya kisah film ini bisa disamakan sedikit dengan
kisah dari The Job dari Injil yang mungkin saja ingin disampaikan dalam
cerita sederhana sebuah keluarga di pinggiran kota Rusia.
Nikolay (Aleksei Serebryakov) beserta sahabat sekaligus pengacara yang tinggal di kota Moskow bersama melawan walikota serakah dan korup yang ingin mengambil hak tanah Kolya di persidangan. Ini seperti keadilan melawan sebuah kejahatan oleh penguasa tamak. Memang tidak mudah untuk menjatuhkan nama besar walikota yang memang notabene di dekengi oleh hukum yang malah condong kepada uang dan bukan kepada keadilan. Kita bisa melihat kebusukkan demi kebusukkan politik di kota itu.
Mungkin tidak disitu saja lika-liku Kolya yang temperamental dalam menghadapi masalahnya di dalam persidangan demi meminta keadilan hukum, tapi kita juga akan melihat kekacauan yang ada di dalam keluarganya sendiri. Seperti istrinya Lilya (Elena Lyadova) yang tidak bisa akur dengan anaknya Roma (Sergey Pokhodaev) dari pernikahan pertama Kolya. Juga masalah perselingkuhan. Mungkin apa yang di sampaikan oleh cerita ini adalah kesabaran dari Kolya sendiri atas keputusan Tuhan memperlakukan dirinya seperti ini.
Untuk kisahnya sendiri bisa dikatakan sederhana, latar belakang ceritanya pun hanya sekedar sebuah tempat di pinggiran kota. Namun cerita dan latar sederhana ini mampu di persentasikan dengan sangat-sangat kuat, kita akan mengikuti alur bagaimana usaha seorang manusia yang harus menghadapi dilema pahit kehidupannya dengan kesabaran. Ini seperti kisah nyata yang bisa ditemui disetiap jalan kehidupan. Apakah kamu akan menyerah ataukah tetap pada pernyataanmu?
Bisa
dikatakan mungkin cerita Kolya ini sangat-sangat sederhana dan
manusiawi. Tapi, sebetulnya makna yang ingin disampaikan jauh lebih
rumit dari yang kita sanggup pikirkan. Dia mampu mendorongmu masuk
kedalam cerita sehingga kamu bisa merasakan marah, kesakitan, dan
kebingungan. Bertanya-tanya apakah kesalahannya sampai bisa terjadi hal
seperti ini? Padahal kita bisa melihat mana yang benar dan mana yang
salah. Tapi, pada akhirnya kita harus memaknai cerita sederhana ini
tidak hanya dari segi perspektif kita tapi lebih kepada apa tujuan dari
semua masalah hidup.
Overall, Saya bisa mengatakan bahwa Saya sangat suka bagaimana penjabaran cerita film ini tentu dengan kesederhanaan tentang memaknai tujuan dari masalah hidup yang didapat. Mempertanyakan tentang ketidakadilan dari kebenaran yang sudah kita lakukan sejujur dan sebaik mungkin. Tapi, pada akhirnya kita tahu Tuhan selalu adil kepada setiap manusianya dan masalah atau ujian bukan berarti sebagai hukuman terhadap kesalahan kita. Meski kita bertanya-tanya kenapa Tuhan melakukan sesuatu kepada kita dengan tidak adil.
0 comments:
Post a Comment