A Dark Song (2017) Movie Review - LEMONVIE

A Dark Song (2017) Movie Review

, , No Comments
"We're doing something much darker."

Horror biasanya didasari dengan seberapa mampu film tersebut mampu membuat penontonnya mengalami teror mimpi buruk. Semakin menyeramkan semakin baik. Tapi, mungkin tidak berlaku bagi A Dark Song, meski kental dengan nuansa okultisme yang menyajikan usaha berkomunikasi dengan dunia spiritual dan gaib. Namun film yang berasal dari negara Irlandia yang digarap oleh sutradara pendatang baru Liam Gavin, bukanlah film yang jor-joran membuatmu berteriak histeris sambil menutup mata berkali-kali melihat wujud astral yang menyeramkan. Tidak, film berdurasi 1 jam 40 menit hanya berisi muatan ritual rumit dan panjang, yang secara garis besar adalah praktek seorang dukun dengan mantra dan ilmu sihirnya digambarkan secara menyeluruh, antara bahaya serta konsekuensi yang dihadapi seorang penganut ilmu hitam.


Seorang wanita bernama Sophia Howard (Catherine Walker) meminta bantuan occultist berpengalaman Joseph Solomon (Steve Oram) untuk melakukan praktik ritual sihir yang dikenal dengan sebutan "Abramelin", yakni ritual yang diyakini mampu membuat seseorang berkomunikasi langsung dengan malaikat pelindung pribadinya. Sophia melakukan hal tersebut demi bisa berkomunikasi dengan anaknya yang meninggal, Jack, yang masih berumur 7 Tahun. Ia menyewa sebuah rumah dipinggiran kota Wales, dan mengajak Solomon untuk melakukan ritual tersebut disana. Tapi, ritual yang mereka lakukan memiliki banyak rintangan dan pantangan, termasuk mengharuskan mereka terisolasi didalam rumah selama berbulan-bulan. Hingga hal tak terduga membuat ritual mereka menjadi berantakan dan berujung malapetaka.

Seperti yang sudah singgung barusan, A Dark Song memang bukan tipikal horror yang dipenuhi hal-hal menakutkan seperti jump scare, bahkan disajikan dengan slow-burning tanpa memainkan atmosfer hingga scoring dari Ray Harman juga tidak membuat film ini lebih menyayat dan disturbing. Tapi, A Dark Song punya sesuatu yang istimewa sebagai bagian dari ritual yang tidak sesederhana kelihatannya. Gavin sekaligus penulis naskah film ini terinspirasi dari salah satu ritual sihir dari para pendiri oklutisme modern yang konon diambil dari sejarah kenabian kaum Yahudi. Untuk hal ini mungkin saya tidak akan menjelaskannya secara rinci dan anda bisa membacanya sendiri di google, hanya saja saya terhibur bagaimana ritual ini disajikan melalui pengalaman yang cukup mistis dan janggal selain dari bahaya yang mengintai diantara mereka berdua.



Seperti kita tahu, hal-hal bersifat black magic dan mistis berlaku banyak syarat dan pantangan yang harus dipenuhi. Dan film ini mewujudkan sebuah ketegangan psikologis kala Solomon dan Sophia harus melewati tahap demi tahap syarat yang harus dipenuhi agar ritual berjalan mulus. Terutama hal ini dijumpai Sophia yang tersiksa lahir dan batin, dari melakukan sesuatu yang menjijikkan, semedi tanpa makan dan minum hingga buang air pun tidak diizinkan, hingga pelecehan seksual serta maut yang hampir merenggut nyawanya. Memang gila tapi dasar motifnya cenderung kuat, dirundung duka dan kehilangan, sampai-sampai membuatnya menjadi seorang murtad dan kafir. Terjerumus sebagai pengabdi ajaran sesat. Sophia menjadi seorang figur emosional yang memendam rasa kebencian, kesedihan dan kesesatan namun proses 'menemukan' dari film ini nyatanya memberikan sebuah pengalaman spiritual bagi dirinya sendiri, tanpa memberi momok kisah kontemplasi, tapi nyatanya akhir dalam film ini menjelaskan tentang hati gelap seorang manusia. Ya, akhir yang buat saya tidaklah biasa.

Bagian menarik lainnya adalah kisah hubungan Solomon dan Sophia diibaratkan sebagai seorang guru dan murid. Meski tahu bahwa Solomon dibayar mahal oleh Sophia, tapi Solomon digambarkan berwatak keras, galak dan otoriter, hingga saya pun kadang menyengir melihat ketidak akuran keduanya saat Solomon bukan perihal orang yang mau diperintah seenaknya oleh Sophia meski tahu ia sudah dibayar. Bahkan sesekali Solomon menyiram ember berisi air ketika Sophia terlelap tidur. Tapi, ini tetap bisa dipahami mengetahui Sophia seringkali melanggar aturan-aturan yang berlaku bagi ritual, dimana jelas ia seolah menyepelekan ritual berbahaya ini. Dilain hal mereka juga harus berhadapan dengan dilema ketidakpastian karena hasil dari ritual ditentukan oleh kesucian Sophia baik lahir dan batin, jika berhasil tentu saja keinginan Sophia akan terkabul, jika gagal sudah pasti liang kubur siap menanti mereka berdua.


Gavin pun secara menyeluruh tetap menyajikan bingkaian estetika dalam balutan ritual gelap diterangi lilin yang mengelilingi bilik rumah, juga dekorasi ritual yang semakin menambah sensasi mistis yang kental. Hingga menghamparkan beberapa kejadian aneh namun dibentuk indah sedemikian rupa melalui ketenangan dan depresi, dengan kesan mencekam yang dibuat Gavin secara ringan hingga di penghujung kisah pun cukup berhasil memberi teror keputusasaan kala menyambut klimaks ritual yang memberikan getaran fantasi yang memukau. Setiap momen film bisa ditangkap saat ritual panjang dan melelahkan menjadi bagian yang sangat akurat kala menemukan sebuah ritual yang tidak sedikit membeberkan subtil moral menyangkut karakter Sophia yang notabene dibutakan oleh keinginan balas dendam, hingga Solomon pria brewok yang galak tapi bersikap jujur dan idealis. A Dark Song adalah sebuah penyampaian horror yang substansial, mungkin bagi penggiat horror akan sulit menyukainya karena sepanjang durasi film ini sama sekali tidak akan berusaha membuatmu takut setengah mati, tapi ini tetap sebuah gagasan ide yang unik saat Gavin memperlihatkan detil ritual yang mengasyikkan sekaligus gila, eksekusi yang menyajikan drama psikologis hingga estetika keindahan ritual dalam balutan mistis yang begitu pekat tersaji. Ya, daripada itu saya pun menyadari bahwa niat Gavin seolah mencoba mengutarakan kegelapan hati manusia dengan tamparan, penerangan, kepercayaan dengan cara yang biadab dan kotor tanpa harus berusaha mengajarinya dengan kontemplasi keimanan yang halus.



| Director |
Liam Gavin
| Writer |
Liam Gavin
| Cast |
 Catherine Walker, Steve Oram
| Studio |
Samson Films
| Rating |
NR
| Runtime |
100 minutes (1h 40min)



OFFICIAL RATING | A DARK SONG (2017)
Rating Film IMDB

Rating Film Rottentomatoes

0 comments:

Post a Comment