Elle (2016) Movie Review - LEMONVIE

Elle (2016) Movie Review

, , No Comments
🙶 Shame isn't a strong enough emotion to stop us from doing anything at all.🙷

Tindak kekerasan dan pemerkosaan sudah pasti jadi momok menakutkan bagi kaum wanita. Hal ini wajar, secara kejiwaan, korban akan mengalami gangguan mental hingga mengakibatkan trauma berat berkepanjangan. Tapi, Elle memutarbalikkan persepsi diatas, saat karakter wanita paruh baya bernama Michele Leblanc (Isabelle Huppert) merefleksikan ambiguitas moral, mempertanyakan sepetak pikiran dan karakterisasi penuh komplikasi. Sehingga, dugaan saya meleset soal film "raped and victim" yang merujuk pada tema balas dendam atau semacamnya (bayangan liar saya soal film sadis "I Spit On Your Grave"), atau juga terror home invation ala film-film Alfred Hitchcock. Justru lewat karya sutradara Paul Verhoeven ini, saya menemukan fakta aneh bahwa "ironi tragedi" dalam kasus utama film ini dianggap wajar oleh si korban alias si tokoh utama.


Michele adalah CEO sebuah developer game terkemuka. Kehidupan sosial Michele memang tidak begitu manis, berbagai gejolak hubungan antar keluarga, teman dan anak buahnya di kantor pun menjadi bibit permusuhan. Anaknya, Vincent (Jonas Bloquet), pria canggung dan kekasihnya Josie (Alice Isaaz) yang kasar dan seenaknya saja. Richard (Charles Berling), Ex-husband Michele mulai terlibat hubungan baru dengan wanita cantik dan muda, Helene (Vimala Pons). Robert (Christian Berkel), pacar gelap Michele yang ternyata suami dari sahabatnya Anna (Anne Consigny). Irene (Judith Magre), ibu Michele yang sakit-sakitan coba bertunangan dengan pemuda yang lebih muda darinya. Dua tetangga yang ramah tinggal berseberangan didepan rumahnya, Patrick (Laurent Lafitte) dan istrinya Rebecca (Virginie Efira). Dan juga masa lalu kelam Michele sehubungan ayahnya yang dianggap psikopat sekarang sedang mendekam di penjara.

Berbagai perspektif lengkap tokoh muncul menimbulkan riot, mencoba merelasikan setiap masalah dengan peristiwa yang menimpa Michele. Tapi, masalah bukan disitu saja, film adaptasi novel karya Philippe Djian berjudul "Oh..." ini memang menjebak kita melalui kasus perkosaan, menerka pelaku, hingga teror mengintai diri Michele bak film-film detektif pintar. Berkonsentrasi melalui deskripsi sang tokoh utama, bermain-main dengan persepsi karakter, mencampur rasa empathy, curiga dan amoral, menimbulkan pertanyaan "kenapa" dan bukan "siapa" yang memperkosa Michele. Memperhitungkan apakah Michele patut mendapatkannya atau sebenarnya memang ia korban seutuhnya?


Nama Paul Verhoeven memang mengejutkan saya, rupanya dia dibalik dua cult classic populer "Robocop" dan "Total Recall" yang bahkan kesuksesannya telah di remake ulang. Lain dari itu pun konten seksual dan nudity bukan barang baru bagi sutradara berdarah Belanda ini, "Basic Instinct", dan juga raped theme "Hollow Man" pun turut membuat saya semakin dekat dengannya. "Black Book" pun tak kalah gilanya, menjual "kehormatan" demi "nyawa", hingga mendarat dalam salah satu film Prancis pertamanya, Elle pun sukses menyajikan pscyhological drama yang membingungkan tapi gila. Dilema berakting dari sekedar telanjang, diperkosa, obscene behaviour, ketelanjangan hingga sampai dipermalukan, saya rasa Isabelle Huppert patut mendapatkan "two thumbs" sebagaimana Elle adalah karir terbaiknya. Dimana artis-artis hollywood yang pernah ditawari Verhoeven pun menolak peran dengan alasan yang saya rasa sangat-sangat wajar ditolak, dan Huppert berani melakukannya.

Identik dengan "kontroversi", Elle memang bukan film yang alurnya mudah ditebak, bukan masalah jika saya sendiri sudah tahu siapa pelaku-"nya". Film yang juga ditulis naskahnya oleh David Birke memang lebih mengedepankan esensi provokatif, kesannya menonjolkan sisi kotor dan eksploitasi seksual, berulang kali hingga menemukan olokkan yang sifatnya humiliate. Meletakkan akting Isabelle Huppert yang juga totalitas, saya pun sedikit membayangkan karakter satu ini dikesankan sebagai wanita obscene, tapi dibalik itu juga pikiran saya diguncang kembali oleh plot sehingga menimbulkan kontradiksi di akhir, menyatukannya dengan obsesi sampai ke sadomasokhisme yang gila. "Good" or "Bad", semua tergantung persepsi masing-masing mendefinisikan sang wanita bernama Michele, impulsive, dirty, ambiguous, odd and complex.



| Director |
Paul Verhoeven
| Writer |
David Birke
| Cast |
Anne Consigny, Charles Berling, Isabelle Huppert, Judith Magre, Laurent Lafitte, Jonas Bloquet, Alice Isaaz, Christian Berkel
| Studio |
SBS Productions
| Rating |
R (for violence involving sexual assault, disturbing sexual content, some grisly images, brief graphic nudity, and language)
| Runtime |
130 minutes (2h 10min)



OFFICIAL RATING | ELLE (2016)
Rating Film IMDB

Rating Film Rottentomatoes

0 comments:

Post a Comment